Thursday 23 January 2014

Taman - Taman Kota Bandung

Seorang pengacara 'menyerang' Walikota Bandung di sebuah jejaring media sosial dan menyebutnya sebagai "Tukang Taman". Pasalnya karena Bapak walikota yang baru menjabat 3 bulan ini sudah membuat 4 buah taman kota tematik dan rencananya masih banyak lagi yang akan menyusul.....

Taman Vanda di Jl. Merdeka

Taman Pustaka Bunga di Jl. Cilaki

Taman Fotografi di Jl. Anggrek

Taman Jomlo di sekitar Balubur

Banyak orang mempertanyakan, ngapain sih bikin taman banyak2. Bukannya benerin masalah banjir atau jalan rusak atau masalah yang lebih penting lainnya. So, taman ini ga penting kah??

Seberapa penting sih sebuah taman kota itu? Apa fungsi dan manfaat sesungguhnya dari taman kota? Mungkin pertanyaan inilah yang muncul di pikiran saya dan mungkin sebagian masyarakat umum dan warga kota Bandung.

Kalo kita googling mengenai "fungsi taman kota" maka yang muncul paling banyak adalah :
1. Fungsi Ekologis, sebagai penjaga kualitas lingkungan. Menghasilkan O2, menyaring debu dan asap kendaraan bermotor, menyimpan air tanah dan pelestarian lingkungan.
2. Fungsi Sosial, sebagai tempat berinteraksi, komunikasi sosial, rekreasi, olah raga, bermain dan menjadi landmark sebuah kota.
3. Fungsi Estetika

Saat ini kota-kota di Indonesia sudah banyak memiliki taman yang berfungsi ekologis. Taman-taman nya dipagari dan dikunci sehingga orang dan pedagang kaki lima tidak bisa masuk dan mengotori taman tersebut. Taman-taman pun dibiarkan sunyi tanpa aktifitas hanya pohon-pohon yang berdiri tegak terkadang terkesan angker atau bahkan terkesan sebagai tempat mesum. Hal ini juga yang mungkin membuat masyarakat kota di Indonesia, enggan membawa anaknya jalan-jalan atau bermain di taman, dan lebih memilih membiarkan anaknya main video game di dalam rumah.


Taman Maluku, digembok dan sepi pengunjung

Masih sedikit sekali atau nyaris tidak ada fungsi sosial dari sebuah taman kota. Taman yang bersifat sebagai ruang publik. Taman yang bisa diakses kapanpun, oleh siapapun, yang nyaman dan gratis sehingga masyarakat bisa relaks tanpa harus mengeluarkan biaya. Kalaupun ada, masyarakat saat ini sudah terbiasa untuk tidak memanfaatkan taman-taman kota sebagai tempat bersosialisasi. Taman hanya dianggap sebagai ruang hijau yang penting buat perbaikan kualitas udara dan untuk keindahan kota.

Padahal menurut penelitian, keberadaan taman-taman kota yang hidup dan berfungsi sebagai ruang publik, dapat memberi dampak positif bagi kehidupan kotanya. Konon dapat meredakan ketegangan antar warga, memancing komunikasi dan interaksi sehingga menurunkan tingkat stress. Pada ujungnya kan berdampak pada meningkatnya kebahagiaan hidup warga kota.

Taman kota yang berfungsi sebagai ruang publik harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut :
1. Nyaman dan aman
2. Menimbulkan rasa rileks
3. Dapat digunakan secara pasif, untuk mengamati lingkungan sekitar, baik pemandangan maupun mengamati aktifitas disekitarnya
4. Dapat digunakan secara aktif, untuk melakukan kegiatan tertentu, seperti olah raga, bermain dll.
5. Memiliki unsur yang menarik perhatian, seperti lansekap yg unik, pertunjukan kesenian, kios, dll.

Sekarang pertanyaannya adalah bagaimana caranya menarik warga kota agar mau datang ke taman? saya rasa berbagai strategi yang diterapkan oleh walikota Bandung bisa dianggap sebagai upaya menarik warga agar memanfaatkan taman-taman kota.

1. Dilengkapi dengan wifi gratis.
Menurut saya ide ini sungguh tepat, diera sosial media seperti saat ini, hampir semua orang ingin menunjukkan kepada teman2nya apapun yang mereka lakukan. Namun sayang, akses internet di Indonesia ini masih terhitung mahal, sehingga membatasi kegiatan bersosmed ini. So, dengan adanya wifi gratis di taman, warga akan sengaja datang ke taman untuk numpang meng-upload atau numpang chatting dengan teman-teman di sosmednya.


2. Memberi tema pada taman.
Taman Fotografi diharapkan dapat mewadahi komunitas penggemar fotografi untuk datang dan berkumpul di taman ini. Baik untuk saling bertukar informasi, merencanakan kegiatan bersama atau hanya sekedar foto-foto.
Demikian juga dengan taman pustaka bunga, dimana warga bisa belajar mengenai jenis-jenis bunga. Konon ada 100rb jenis bunga yang ditanam di taman ini, dilengkapi dengan keterangan sehingga para pelajar bisa belajar sambil menikmati suasana taman
Kemudian yang paling 'aneh' adalah taman jomblo. Taman yang dilengkapi dengan balok2 yang bisa diduduki oleh satu orang saja. Bagus juga idenya, untuk mencegah orang pacaran disini hehehe *just kidding* Taman ini untuk mewadahi para jomblo yang ga tau mau kemana dan bosen di mall atau bosen maen video game *ngarang* jadi mereka bisa duduk2 bengong sambil mengamati lalu lintas atau cuman asyik dengan laptop atau hp nya memanfaatkan wifi gratisan.
Kabarnya akan segera di launching taman lansia dimana warga senior bisa malakukan aktifitas olah raga lansia. Dan masih banyak tema-tema lainnya. Saya sih masih berharap ada taman anime/komik yang menyediakan komik buat dibaca ditempat secara gratis *ga usah nyewa* haha...

Ini bukan di Bandung, ini di Bogota Kolombia. 
Tapi idenya menarik dan bisa ditiru

3. Rencananya, taman-taman kota Bandung ini akan dilengkapi dengan perpustakaan kecil *bisa numpang baca komik gratis ga ya disini??* pos jaga untuk menjamin keamanan taman ini, dan toilet umum biar orang ga pada pipis dibelakang pohon hehehe

Toilet di sebuah taman di Seoul Korea

Disamping itu beberapa upaya yang bisa diterapkan untuk menarik warga datang ke taman, seperti mengadakan pertunjukan kesenian, acara bazaar, kuliner atau perayaan hari besar yang diadakan ditaman-taman kota. Memang acara2 masal seperti ini berpotensi untuk menyebabkan kerusakan pada taman. Perlu dilakukan upaya tertentu untuk mengurangi kerusakan. Tetapi diharapkan proses pengembalian fungsi taman sebagai ruang publik ini bisa menjadi pembelajaran juga bagi masyarakat.

Bazar barang bekas, di Yoyogi Park, Tokyo Jepang
Bazar ini diadakan hanya seminggu setiap musim semi

Pertunjukan mini okestra di Washington Square Park

Well, memang masih banyak harus dilakukan oleh pemerintah kota untuk mengembalikan fungsi taman sebagai ruang publik. Mengingat kebiasaan dan perilaku orang Indonesia yang sering kali tidak perduli pada barang-barang yang bersifat publik dan digunakan bersama oleh masyarakat.
Tapi bukan berarti kita harus menyerah dan tidak melakukan apa-apa. Saya rasa usaha walikota Bandung membuat berbagai macam taman ini merupakan langkah awal yang masih perlu langkah-langkah berikutnya.
Jadi marilah kita berpikir positif...

Semoga berhasil ya Pak Wali,
Maju terus menuju Bandung Juara!!


2 comments:

  1. Keren kali kalo kota banyak tamannya...si pengacara geje itu aja ya usil.
    Di Surabaya lumayan banyak taman dan taman-taman itu jadi tujuan hiburan mumer buat anak2 muda sini & kadang jadi tujuan nongkrong-nongkrong juga sama ortu yg bosen bawa anaknya ke mall..bagus tho?

    Keren ya taman di Bandung, moga2 aja di Surabaya juga walikotanya bikin taman unik kayak di sana Mbak ^_^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setau aku walikota Surabaya juga juaranya bikin taman. Sejak pemerintahan Bu Risma persentase RTH (ruang terbuka hijau) di Surabaya meningkat drastis. Cuman mungkin belum dikasih tema-tema gitu ya....
      dan mungkin belum ada wifi gratis??

      Tapi gada itu aja udah rame kok ya tamannya...
      Kan yg penting taman jadi ramai dikunjungi orang...
      Gw salut juga nih sama Ibu Wali Surabaya
      Maju Terus Bu Risma!!

      Delete