Tuesday 13 August 2013

The Wolverine : Samurai tanpa tuan.

Oke, Jepang lagi naek daun di hollywood.... Akhir2 ini banyak film holiwud yang kejepang2an..... Mulai dari Pacific Rim yang terinspirasi tokusatsu Jepang. Ronin nya Keanu Reeve yang diangkat dari cerita legenda Jepang 47 ronin. Atau sekedar ngambil setting di Jepang macam The wolverine ini. Well, mungkin dulu juga ada The Last Samurai nya Tom Cruise atau Letters of Iwo Jima dll. Tapi mereka tidak beredar bersamaan berturut2 kayak begini... 

Ini adalah film kedua Wolverine yang beraksi sendiri tanpa X-men. Film yang bercerita tentang manusia mutant bernama Logan, lonesome soldier yang terus2an cari mati dengan menentang bahaya. Secara doi ga bisa mati-mati alias immortal karena tubuhnya punya daya menyembuhkan diri dengan cepat. Sebuah kelebihan sekaligus kutukan yang membuat logan terus hidup dalam penderitaan. Jadilah Logan berkelana kemana2, to seek honorable death seperti samurai tak bertuan. 

Film kali ini dibuka dengan sepenggal episode dalam kehidupan Logan yang panjang, yaitu saat dia terlibat dalam perang dunia ke-2 sebagai tentara amerika di kamp tawanan Nagasaki, tepat beberapa saat sebelum bom atom dijatuhkan. Disinilah Logan bertemu dengan Yashida, tentara Jepang yang diselamatkannya dari ledakan bom atom. Yashida kemudian menjadi pengusaha terkenal di Jepang dan terobsesi melakukan riset untuk menciptakan mutant yang ga bisa mati seperti Logan.



Ceritapun bergulir di era masa kini dengan bersetting di Jepang, dimana teknologi Jepang sudah demikian maju, tetapi tradisi samurai, ninja, yakuza dan persekongkolan jahat masih tetap ada. Mariko, cucu Yashida dalam bahaya dan berulang kali mau diculik. So, heroisme Logan pun tergugah untuk menyelamatkannya. Dan disinilah segala jenis action scene dimunculkan. Mulai dari sekedar tembak2an, kejar2an, full body contact fighting, sampai adegan perkelahian diatap kereta shinkansen yang melaju dengan kecepatan 450 km/jam. Dan semuanya dibuat ala holiwud yang intens dan penuh dar der dor.... SERU!!

Menurut gw, meskipun film ini film superhero yang full action, tapi tone terasa lembut.... agak2 melankolis. Sebenernya cocok sih sama karakter wolverine yang romantis dan terbelenggu masa lalu. Untung aja sang sutradara ga terjebak berlama-lama mengeksploitasi dramanya. *uhuk... ga kayak man of steel... uhuk* Jadi masih bisa dinikmati sebagai film action lah.

Well, karena setting utamanya di Jepang, so ga heranlah kalo banyak cast nya yang orang Jepang... *menurut lu??....* Cuman herannya, dari sekian banyak aktor/artis Jepang yang gw tau *secara hidup gw kayaknya berkutat diantara para idol Jepang* kok ya cuman satu yang gw kenal maen di pelem ini. Henry Sanada atau Hiroyuki Sanada. Selebihnya.... gw blank!! Yang jadi Mariko dan Yukio, ga pernah gw liat di J-drama ataupun J-movie. Padahal yg jadi Harada the ninja itu Jepang cakep *kalo dia muncul di dorama pasti bakal gw tandain* bahkan yg jadi dokter hewan numpang lewat pun brondong manis. Tapi kok ya gw ga kenal..... Mungkin karena film ini menuntut dialog dalam bahasa Inggris, jadi aktor/artis Jepang yang gw kenal, banyak yang ga qualified.

Eniwei, dari semua tokoh X-men versi movie, gw paling suka ama wolverine. Entah karena pengaruh Hugh Jackman yang terlalu seksi.... atau mungkin karena karakternya yang agak2 romantis dan selalu mendamba cinta. Padahal dikomiknya, wolverine ga menonjol, dibandingin ama Cyclops, Storm atau Magnetto. Sedikit banget cerita tentang wolverine, padahal dengan kemampuan immortalnya, harusnya komikusnya jadi bebas mengembangkan cerita apapun dengan setting kapan pun. Tapi mungkin karena karakternya yang loner, jadi kurang cocok ama cerita komunitas mutan X-men yang terkonsentrasi pada 2 leader nya Profesor X dan Magnetto. 

So, dunia perfilman hollywood memanfaatkan ke-immortal-an wolverine untuk merangkai sekuel2 X-men. Dari jaman Profesor X, Magnetto, Mistique kemudian muncul cyclops, storm, Phoenix, hingga mutant2 muda seperti Rouge, Ice-man, Pyro dll.  Yah, se-loner apapun, wolverine ga bisa dilepasin dari X-men. Dan film ini merupakan pemanasan bagi the next X-men movie "X-men : Days of Future Past" yang akan tayang 2014. *Ga sabar liat McAsoy lagi.....* 

   

Pacific Rim : Tokusatsu ala Hollywood.

Akhirnya gw nonton juga pacific rim... dah telat sih... dah mo turun juga pelemnya. Udah lama pengen nonton tapi karena hidup gw yang sibuk tanpa jeda, akhirnya baru kesampean kemaren nontonnya. Dan kesan gw pas nonton adalah...gw ga merasa lagi nonton film barat. Ini film Jepang. Film tokusatsu yang dibuat di hollywood.

Mungkin masih inget film-film jaman kita kecil macam godzilla, goggle V, Ultraman, atau apapun yang berhubungan dengan monster2 raksasa melawan robot super (goggle v) atau manusia super (ultraman). Dimana waktu itu kita *gw setidaknya* merasa itu film terkeren dan terseru.... Walopun kalo ditonton sekarang, ngerasa banget betapa keliatan murahannya special efeknya.. hahaha... 

Well, pacific rim dibuat dengan special efek yang lebih meyakinkan dari film-film toku jadul itu. Tapi tonenya tetep sama. Makhluk jelek raksasa sebagai penjahatnya, massive destruction of the earth, pertarungan full body contact dan "pahlawan" robot raksasa. Kemudian diselipin drama sedikit sebagai benang merah ceritanya.

Sebagai penikmat film-film Sci-fi. Gw suka ama pelem model geneh. Lebih mengeksplor action daripada dramanya. Ga terjebak bertele-tele dalam cerita drama emosional, tapi cukup menjadi latar belakang cerita untuk mengembangkan karakter2nya.

Dua orang yg mempunyai trauma masa lalu, Raleigh dan Mako dipasangkan menjadi pilot jaeger (robot raksasa pembasmi monster kaiju). Meskipun secara gerakan mereka bisa berpasangan dengan harmonis, tetapi saat pikiran mereka dikoneksikan, trauma itu menjadi block besar yang menghalangi aksi mereka. Sehingga kehandalan mereka sebagai pilot jaeger pun dipertanyakan. Mampukah kedua orang ini mengemban tugas utama mengakhiri perang berkepanjangan dengan monster alien ini? 

Raleigh adalah mantan pilot Jaeger jenis Gypsy Danger yang kehilangan kakaknya saat terkoneksi pikirannya. So, dia tau perasaan kakaknya sebelum dimangsa Kaiju... *horor pisan* Itu yang membuat Raleigh berhenti jadi pilot jaeger. Karena ga bisa menghilangkan tragedi itu di pikirannya. Sementara Mako punya trauma masa kecil dimana semua keluarganya tewas dibunuh Kaiju. Jadi dia punya dendam buat menghancurkan kaiju. Sayangnya Mako ini belum pernah terjun ke perang beneran sebagai pilot jaeger. Walopun skill fight nya di simulator juara banget. So... He is a has been and she is a never be. Pasangan yg meragukan...

Gw suka liat yg jadi Mako. Cewek jepang namanya Kikuchi Rinko. Masif, cekatan, jago fight tapi masih feminin. Sayang dialog line nya sedikit. Dia jarang ngomong di film ini. Mungkin karena pronunciation nya kurang jelas *tipikal japlish* Tapi ekspresi nya juara banget dah. Dia bisa nunjukkin betapa pengennya dia dipasangin ama Raleigh hanya dengan mata aja, gada dialog. Juga pas dia ternyata gagal mengatasi traumanya... tanpa dialog. Tapi penonton bisa ngerasain juga.... *btw ada Ashida Mana disini, dan dia gada dialog juga... cuman nangis ama ekspresi takut dan ngeri...* Dua2nya juara dah!!

Waktu ngeliat bentuk jaeger pertama kali, yang ada dipikiran gw adalah Gundam. Robot khayalan yg jadi idola gw bertahun-tahun. Hanya saja kalo gundam dikemudikan oleh 1 orang, maka jaeger dipiloti oleh 2 orang yang memiliki 1 pikiran. Dan bener aja, ternyata emang Guillermo Del Toro, sutradaranya, adalah otaku gundam. Penggemar berat anime gundam. Gw nonton sebuah acara variety Jepang yang menunjukkin Del Toro masuk ke museum gundam di Odaiba dan apal aja nama2 robot gundam disitu. Ya sudahlah... ya booo... mau bilang apa lagi. Ini emang film live actionnya Gundam hihihihi....