Monday 16 September 2013

Library Wars - Love and War

Akhirnya tercapai juga cita2 gw  nonton mang ijun di layar lebar *exciting geje* Meski harus menyebrangi laut melewati lembah dan gunung *lebay* untuk menuju bioskopnya di......... Singapura. *jauh ya booo* Walopun udah pernah liat orangnya langsung di konser, tapi tetep aja liat mamang beraksi di film bener2 beda feel-nya. Sungguh deh!! Menurut gw, Mang ijun itu kalo di film selalu tampak keren!! Apalagi kalo di film action Sepertinya dalam film action dia bisa mencurahkan semua idealism dan kemampuan dia, sebagai aktor laga.

Dan Library Wars – Love and War ini adalah film action and romance. ya iyalah, judulnya aja love and war *Menurut Lo??* Sebenernya udah biasa sih tema perang digabung ama romance. Banyak film2 barat yang model gini. Romance nya menjadi daya tarik bagi cerita perang yang jadi intinya. Tapi yang bikin gw ga nyangka adalah bahwa Library Wars adalah juga film komedi….. hihihi….  Banyak adegan2 lucu terselip diantara begitu banyak action dan sedikit romantisme terselubung ala Jepang. Bener2 semua genre favorit gw ngumpul di film ini.


Ceritanya bersetting di sebuah era fiksional di Jepang, di saat ada 2 undang2 yang saling bertentangan. Di satu sisi ada undang2 pengontrolan media dimana pemerintah berhak melakukan sensor penuh terhadap semua tulisan yang beredar, baik surat kabar, buku maupun sekedar pamflet. Hal ini berlaku untuk segala macam bentuk pornografi dan kekerasan. Bahkan buku fiksi yang mengandung cerita antagonis kebaikan vs kejahatan pun dilarang untuk beredar. Sehingga buku2 fiksi yang beredar di masyarakat hanyalah buku2 membosankan yang gada inti ceritanya.

Di sisi lain, ada pihak yang ingin mempertahankan kreatifitas, jurnalisme dan kebebasan mendapatkan informasi dalam bentuk apapun. Dan pemerintah memberi otoritas kepada perpustakaan untuk mengkoleksi buku2 apapun, bahkan yang masuk dalam kategori terlarang. Jadi semacam otonomi bagi perpustaan untuk bebas dari censorship. Sayangnya pihak  pro-sensor selalu bersikap represif dan agresif untuk menyerang perpustakaan, sehingga menimbulkan banyak korban yang tak berdosa. Untuk itulah dibentuk satuan pertahanan perpustakaan (Library Defense Task Force) yang sanggup memberi perlawanan seimbang terhadap pihak pro-sensor.  Di dalam task force inilah ceritanya pun bergulir dengan menarik.

Kasahara Iku (Eikura Nana) adalah cewek pertama yang tergabung dalam task force ini. Tujuannya masuk satuan elit ini adalah untuk menemukan “pangeran” nya yang menolongnya 5 tahun yang lalu dari pihak pro-sensor. Sayangnya Kasahara tidak ingat dengan jelas muka dari sang pangeran wakakaka…. *kok bisaaaa yaaa??* Dan disinilah kelucu2an pun terjadi…. Kasahara ga pernah malu bercerita tentang pangerannya ini kepada instruktur2nya sehingga menimbulkan ekspresi2 aneh diantara instruktur Dojo, Komaki, Major Genda dan yang lainnya. So… siapakah pangerannya Kasahara yang sebenernya…. *udah bisa ditebak sih sebenernya…… tapi tonton aja sendiri*


Buat gw yang udah baca komiknya dan nonton animenya, udah pasti gw taulah siapa pangerannya. Jadi banyak awkward situation yang bikin gw ngikik2 maupun tersenyum geli ngeliatnya. Dan ekspresi bingung dan salting mang ijun jadi juaranya, yang sukses bikin penonton ngakak2. Tapi meskipun gw dah tau ceritanya versi komik dan anime, tetep aja gw surprise karena adegan2nya disusun dengan cara berbeda dari komik dan animenya. Mungkin lebih mirip sama novelnya ya…

Alur ceritanya  dibikin flash back - flash back beberapa kali baik dari versi ingatan Kasahara, maupun ingatan Dojo, Komaki dan versi para petinggi Library Defense lainnya. Yah karena filmnya memuat timeline yang rada panjang dimana cerita sejarah pembentukan library defense jadi benang merah ceritanya, jadi banyak adegan flash back yang mungkin agak membingungkan buat orang yang ga tau original ceritanya seperti apa. Tapi penonton cukup dilenakan sama adegan komedi dan adegan romantis yang bertebaran disana-sini, so… telen aja dah itu cerita sejarah perpustakaan yang membingungkan hehehe…

Secara umum sih film ini bagus dan recommended banget. Action scene nya juara lah!! walopun adegan perangnya kok ya dibikin kayak perang dunia kedua.... Sumpe adegan perangnya katro gitulah... pake omong2an dululah... kayak jaman perang nya George Washington gitu hihihi.....  Sutradaranya adalah Shinsuke Sato yang bikin Gantz the Movie juga. So, reputasinya dalam menyutradarai live-action movie tidak diragukan lagi. Udah pasti seru dan menarik. Di Jepang sendiri ada di rangking 3 di bawah Iron Man 3 dan Anime Detective Conan the movie.  Menurut gw, buat orang-orang yang ga ngefans sama Mang Ijun pun, film ini bakalan menarik buat ditonton…. Gw pengen nonton lagi dan lagi kalo pelem ini diputer di Indonesia….



7 comments:

  1. Saya baru mau nonton. Jadi dapat gambaran cerita filmnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah selamat menonton....
      Udah ada sequelnya juga Library Wars the Last Mission

      Delete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  3. Assalamualaikum, sebelumnya perkenalkan saya Miftakhul Jannah Fajriyah mahasiswi dari jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan Universitas Airlangga saat ini sedang melakukan penelitian terkait library movie. Terima kasih untuk sinopsis yang sudah ditulis melalui blog ini, karena ini sangat membantu saya dalam pencarian data. Namun, ada beberapa informasi yang saya butuhkan, untuk itu jika berkenan apakah saya dapat menghubungi anda secara pribadi? Atas kesediaan dan perhatiannya, saya ucapkan terimakasih :)
    Wassalam,
    Mifta
    miftafajriyah06@gmail.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waalaikum salam... udah aku kirim email kok gada balesan lagi?

      Delete
  4. Tar eoma nonton deh..thanks review nya..jd ngayal

    ReplyDelete
    Replies
    1. ayo eomma... nonton yah... yayang aku yg maen hahaha

      Delete