Adalah sebuah desa kecil di Saitama,
Jepang bernama Sayama. Di desa ini pernah terjadi kisah tragis tentang seorang
gadis yang diculik dan dibunuh pada tahun 1962. Sebelum nya penculik sudah
melayangkan surat tuntutan kepada keluarganya untuk menyediakan sejumlah uang
untuk menebusnya. Sang kakak pergi ketempat yang ditentukan dgn membawa uang
palsu atas petunjuk polisi. Alhasil adiknya tidak berhasil diselamatkan, dan
akhirnya sang kakak pun bunuh diri. Kisah ini sudah jadi urban legend selama bertahun2 dan
dianggap sebagai kegagalan terbesar kepolisian Jepang pada masa itu.
Kisah ini hampir dilupakan orang, sampai
pada tahun 1988 Hayao Miyazaki melalui studio Ghibli membuat sebuah anime dengan
setting desa Sayama. Dan orang pun mengkait2kan cerita anime ini dengan incident
di Sayama. Meskipun demikian pihak Ghibli tidak membantah maupun tidak
mengiyakan mengenai keterkaitan Totoro dengan tragedi itu.
Film My Neighbor Totoro sebenernya tone
nya sangat ceria, lucu dan khas anak2. Cerita tentang 2 anak pemberani Satsuki
(10-11 tahun) dan adiknya Mei (4 tahun). Satsuki dan Mei baru pindah ke sebuah
desa di Saitama agar bisa dekat dengan rumah sakit yang merawat ibunya. Ayah
mereka adalah seorang professor arkeolog di sebuah universitas di Tokyo. Rumah
baru mereka adalah sebuah rumah tua, yang reyot dan hampir roboh. Sebagian
penduduk desa menganggap rumah itu sebagai rumah hantu. Tapi Satsuki dan Mei
tidak takut malah exciting terhadap rumah itu….. Well, sampai sini sebenernya ceritanya
berpotensi jadi cerita horror sih…. Tapi Ghibli malah menceritakannya dengan
ceria….
Dan menjalani keseharian mereka di rumah
tersebut, Satsuki dan Mei bertemu dengan makhluk ajaib bernama Totoro. Uhuk…. Sebenernya
totoro adalah salah pengucapan dari Troll. Tau sendirikan orang Jepang ga bisa
baca 2 hurup mati berdekatan. Troll jadi Torollo jadi Totoro…. Kok malah jadi
imut yaaa….. wakaka…. Dimata kedua anak itu, Troll bukanlah
raksasa jelek mengerikan, melainkan makhluk lucu berbulu yang gendut, bulat,
enak buat ditemplokin…. Wakakak…. Ketika Mei, sang adik, menghilang, Totoro
inilah yang membantu Satsuki menemukan adiknya.
Adegan Satsuki mencari adiknya
inilah yang membuat orang mengkait2kan film kartun ini dengan Sayama Incident.
Satsuki dalam bahasa Jepang berarti bulan Mei (bulan dimana pembunuhan itu
terjadi). Nama Mei juga bisa berarti bulan Mei. Terus adegan Satsuki menjemput
adikknya, bagaikan cerita sang kakak yang bunuh diri ketika mengetahui adiknya
sudah meninggal……. Kemudian Desa Sayama. Terus nama rumah sakit ibunya, mirip
dengan nama rumah sakit yang ada di daerah Sayama. Jadi kayaknya terlalu banyak
kebetulan untuk tidak dikait2kan.
Sebenernya masih banyak teori2 lain yang menghubungkan
film totoro dengan cerita2 yang agak kelam. Tetapi kalo kita blm tau cerita
rumor itu, ga akan kerasa kalo film ini film sedih. Filmnya malah berkesan petualangan magis 2 orang anak perempuan....... Mungkin pesan moral yang
ingin disampaikan oleh Ghibli adalah, Hadapi hidup dengan berani. Hadapi
kesedihan dengan keceriaan. Dengan demikian hidup tidak akan terasa susah… So,
nikmati saja keceriaan film anime ini.
Film ini sudah dibeli hak siarnya untuk di amerika oleh Disney Picture. Dan penayangan versi amerikanya diisi suara oleh Dakota Fanning dan adiknya. Buat gw yang udah berulang2 nonton film ini, Totoro selalu berhasil membawa keceriaan dalam hidup gw. Bikin gw membayangkan indahnya hidup di desa dan indahnya masa anak-anak...... Kemaren, dalam rangka The World of Ghibli, beberapa bioskop di Indonesia menayangkan film ini. Jadilah gw dan teman2 nonton di bioskop. Emang beda rasanya nonton di layar lebar.......
No comments:
Post a Comment