Seperti diketahui Jepang adalah salah satu negara yang
memiliki sistem transportasi masal yang sangat terstruktur dan tepat waktu. Pengembangan
setiap kota dan kawasan di pusatkan di stasiun yang menjadi simpul perpindahan
moda transportasi. Sistem ini yang biasa disebut dengan Transit Oriented
Development (TOD) *yang mau diterapkan di Jakarta btw*.
Besar atau kecilnya sebuah kota/kawasan bisa dilihat dari
ukuran stasiunnya. Jadi misalnya Stasiun Minami-rinkan yang berukuran kecil
hanya dilewati 1 jalur/line kereta, (1 jalur itu artinya tetep relnya 2 arah bolak
balik ya), sementara statiun Yamato dilewati oleh 2-4 jalur/line kereta
dikatagorikan sebagai stasiun kelas menengah. Kemudian adalah stasiun besar
seperti Yokohama yang lebih kompleks dengan 10 jalur kereta.
Stasiun Kecil Minami-Rinkan di Kanagawa Perfecture
Yamato station yang masuk katagori kelas menengah
Stasiun besar di Yokohama
Jenis keretanya juga macam2. Ada kereta rapid yang berhenti
di stasiun2 besar saja, ada kereta express yang berhenti juga di stasiun kelas
menengah. Dan ada kereta local yang berhenti setiap stasiun. Jadi misalnya kita
dari Yokohama mau ke Minami-rinkan maka kita bisa naik kereta local yang
berhenti tiap stasiun (jadi rada lama) atau naek kereta express sampai Yamato
kemudian ganti kereta biasa ke Minami-rinkan. Agak membingungkan memang. Tergantung
apakah kita sedang pengen santai atau pengen buru2. Kalo harga tiket tidak
terlalu berbeda. Mau naek kereta express atau local, duit yang keluar sama
jumlahnya.
Nah kalo di Tokyo kondisinya lebih membingungkan lagi karena
ada berbeda2 operator kereta. Ada kereta JR (diatas tanah) yg di operasikan
oleh pemerintah, ada Subway (bawah tanah) yang dioperasikan oleh pihak swasta seperti
Metro, Toei, Keihin, Odakyu, dll. Belum lagi ada monorel yang melayang tinggi atau
shinkansen yang secepat peluru. Keduanya dioperasikan oleh operator yang
berbeda lagi. Jadi naek-turun tangga 3-4 level adalah kegiatan biasa yang
terjadi di stasiun2. Makanya orang Jepang kurus2 dan langsing2…. Sementara kita
(gw maksudnya) begitu menderita ama kegiatan naek turun tangga itu, belum lagi
gw dipusingkan ama transit2 pindah jalur… hadeh!!
Shinbashi station untuk jalur monorel yang diatas (Yurikamome Line)
Sedangkan stasiun subway nya di bawah tanah.
Meskipun sudah dibantu oleh sebuah website bernama www.hyperdia.com dimana web itu menunjukkan
jalur apa yang harus kita ambil, tetep aja pada prakteknya masih bingung.
Misalnya dari Yamato (tempat gw nginap) mau ke Akihabara di Tokyo. Gw harus
naek kereta Sotetsu line ke Yokohama terus ganti naek Keihin-Tohoku line. Nah
proses transit dan transfer kereta ini selalu penuh perjuangan. Secara Stasiun
Yokohama begitu besar dan banyak orang, maka kita sering tersesat dan terjebak
di laju kerumunan orang yang berjalan cepat sekali.
Saking membingungkannya, gw sering banget kesasar atau
terjebak dalam situasi konyol yang terkait dengan kereta2 ini. Pernah gw ama
temen gw (wieny) mau pergi ke Shinagawa, dalam rangka mencegat Ikuta Toma yg
lagi ada acara premier movie. Kita udah berhasil lolos dari stasiun Yokohama
dan naek kereta yang benar (rapid train), ketika sampai di suatu stasiun yg gw
kira shinagawa, gw turun. Eh ternyata belum nyampe, jadi gw nunggu kereta
berikutnya yang ternyata local train, jadi berhenti tiap stasiun. Jadinya
perjalanan berasa lama banget, ga nyampe2 mana hati udah gelisah pengen ketemu
Toma hahaha.
Sotetsu line yang rapid train
Suatu malam, sepulang dari sebuah idol shop di Tokyo kita
sampai di Yokohama langsung menuju Sotetsu Line buat pulang ke Yamato. Langsung
naek kereta rapid di jalur yang biasa kita naekin. Duduk tenang dan nyante2
sempet ketiduran beberapa saat. Tau2 kok gw berasa ga nyampe2, harusnya udah
nyampe Yamato ini kita. Gw curiga aja, secara ini kereta kok sepi amad. Pdhl
kemaren jam segini penuh banget keretanya. Terus gw liat di papan jalur kereta
yg ada diatas pintu, ternyata ini kereta bukan sotetsu line tapi Izumino line.
Dimana kereta ini jalurnya hampir sama hanya di 1 stasiun (futamatagawa) dia
belok ke jalur lain. BELOK!! Yap bener B E L O K …. Jadilah gw buru2 turun di
satu stasiun yg sepi banget dan nyari kereta yg balik ke Futamatagawa dan ganti
kereta lagi. Haih….
ini dia perbedaan jalur sotetsu line (biru) dan izumino line (hijau)
Foto2 geje di stasiun antah berantah yang udah sepi
Pernah juga kita mau ke Chiba, mau makan di Keikarou,
restoran milik keluarganya Aiba Masaki (Arashi). Stasiun yang dituju adalah
Makuhari-Hongo. Kita sudah naek kereta yg tepat yg ditunjukkan oleh hyperdia
web. Kira2 1 stasiun sebelum stasiun Makuhari-Hongo, keretanya berhenti dan
semua orang turun. Agak bingung gitu kita, tapi diputuskan buat tetep di kereta
aja. Eh ternyata keretanya balik lagi ke Tokyo. What?? How come?? We’re so
close!!. Cepet2 aja turun di stasiun perhentian pertama, dan nanya2 ama
petugas, dibilangin suruh nunggu kereta berikutnya. Hadeh!! Ga ngerti kenapa.
Restoran punya keluarganya Aiba Masaki di Chiba
Restoran ini termasuk dlm tempat yg wajib dikunjungi kalo ke Chiba
Takjub juga gw, hahaha. seterkenal itu yah dia. Tapi makanannya enak sih.
Pada hari gw nonton konser V6, gw pisah ama Wieny. Dia pergi
ke café lucu2 macam Hana Yori Dango Café dan Sailor Moon Café. Kita naek kereta
yang sama Yamanote Line, hanya beda 1 stasiun turunnya. Yamanote line adalah
jalur kereta yang paling popular di Tokyo. Dia merupakan loop line yang
berputar2 antar stasiun2 di dalam Tokyo Metropolitan Area. I hate Yamanote
Line. Gw menghindari naek Yamanote line karena biasanya penuh banget apalagi di
jam2 sibuk. Tapi kata orang, elu belum dianggap pernah ke Tokyo kalo kalo belum
pernah ngerasain naek Yamanote Line di sore hari.
Tokyo Loop line, Yamanote Line yg terkenal itu
Yang dikasih highlite itu stasiun2 besar
Jadilah saat itu, gw naek Yamanote Line di jam sibuk. Kereta
udah penuh banget, gw agak ragu2 mau naek, jadi gw biarin kereta tsb lewat. Kereta
berikutnya juga penuh. Waduh kapan naeknya kalo gini. Akhirnya gw putuskan
untuk naek. Jadilah gw, wieny dan linda berdempet2an masuk ke dalam kereta.
Perasaan kereta udah penuh, tapi orang yang masuk masih banyak aja. Dan tau ga
sih lo, Tiba2 aja ada tekanan luar biasa yang mendorong penumpang dalam kereta
jadi padet…det…det… ampe ga perlu pegangan saking padetnya. Ternyata diluar ada
orang yang jadi Tim pendorong penumpang dari luar yang bekerja dengan cepat dan
efektif, hanya 1 detik sebelum pintu kereta tertutup…. Mungkin maksudnya biar
pintu kereta bisa tertutup tanpa ada penumpang yang terjepit. Wakaka…. Mau ga mau
gw geli sendiri. Akhirnya gw ngerasain juga naek kereta penuh dan menyaksikan
tim pendorong beraksi hahaha…. Untungnya keretanya cepet dan gw hanya perlu 3
menit untuk ngelewati 3 stasiun sebelum sampai ke tempat konser.
Nemu foto di internet, Yamanote Line yg belum seberapa penuhnya
dibandingin waktu kemaren gw naek.
Berhubung ga bisa foto waktu itu, jadi gada buktinya
Pulangnya gw dah nyampe yamato duluan jam 12 lewat. Ternyata
Wieny belum pulang. Agak khawatir gw karena setau gw kereta di Jepang berhenti
beroperasi jam 1 malam. Bisa2 wieny ketinggalan kereta terakhir ga bisa pulang.
Pas jam 1 dia nyampe yamato. Katanya kereta yg dia naekin berhenti lama banget
di bbrp stasiun sebelum Yokohama. Jadi pas transfer di Yokohama udah jam 12.40
dimana kereta terakhir sotetsu line adalah 12.43. Larilah dia mengejar kereta
terakhir sekuat napasnya. Secara gw tau pindah jalur ke sotetsu line itu rada
jauuuuuh…. Kebayang aja wieny lari ampe bengek hahaha…. Tapi tau ga apa yang
diceritain pertama kali pas ketemu gw malam itu?? Mbaaak, aku tadi ketemu cowok
ganteng banget di kereta. Kayaknya dia artis deh. Hahaha…. Tetep yah!!
Pernah juga terpisah kereta karena gw ketiduran dalam
kereta, dan agak2 ngelindur pas gw bangun kaget gw pikir udah nyampe, gw pun
turun buru2. Ternyata teman2 masih di dalam kereta dan pintu kereta langsung
nutup aja… Jadilah gw bengong sendirian di entah stasiun apa, sambil ngumpulin
nyawa nunggu kereta berikutnya.
Kejadian yang sama juga terjadi sama Linda. Dia jalan di
belakang kita sambil wasapan liat hp. Gw ama Wieny masuk ke kereta yg lagi
berenti, pas linda mau masuk pintu udah ketutup. Waks! Hanya beda 1 detik.
Yasudlah ya… menunggu next train 1-2 menit kemudian.
Yah begitulah pengalaman para fangirls odong2 di negeri para
ikemen. Banyak nemu cowo cakep di dalem kereta. Mulai dari anak sekolah, mahasiswa sampe om2 ganteng, yang rata2 muka mirip idol (dalam versi tidak terawat) hehehe. Perjalanan ke Jepang gw kali ini temanya emang berburu idol. Tiada hari
tanpa tujuan untuk memuaskan nafsu ber-idol-ria hahaha….. Mulai dari ke idol
shop, restoran keluarganya idol hingga nonton konser, Mulai dari idol artis, idol anime, robot sampai idol
dari manga (komik) character. Hahaha… Jadi walopun ini perjalanan ke 5 kalinya
gw ke Jepang, tapi beda banget pengalaman jalan kali ini dengan jalan2
sebelumnya.
Emang Emak2 salah pergaulan ya gini inih... hahaha
Ini pengalaman naek kereta di Jepang emang nggak terlupakan ya Mbak... LUAR BIASA!!! xDDDD
ReplyDeletewah jepang emang ngangenini ya huhuhu
ReplyDeletePaket Wisata Dieng